UNGKAP86.COM, Batam - Perayaan Ke 51 tahun Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) di gelar di salah satu hotel di kawasanbkota Batam Kepri Selasa 30/8/22
Acara yang dihadiri dari berbagai utusan sinode dan lembaga anggota PGLII dari seluruh Indonesia dibuka dengan ibadah yang disampaikan oleh Ketua Umum PGLII Pdt. Dr Ronny Mandang M.Th.
Di mana dalam kotbahnya Pdt Ronny mendasarinya dari firman Tuhan dari Matius 38 ayat 19 hingga 20 menekankan pentingnya setiap warga atau anggota PGLII membawa Injil dan berani memberitakan Injil bagi Indonesia. dalam segala situasi dan rintangan rintangan apapun Injil harus tetap diberitakan.
Perayaan HUT Ke 51 tahun ini terbilang sukses, dihadiri sekitar 500 jemaat semua tak terlepas dari kerja keras ketua panitia Pdt Ferry Pandiangan yang didukung penuh ketua PGLII Kepri Pdt Jimmy Longo serta jajarannya.
Dalam sambutannya Ferry Pandiangan mengucapkan terimakasi atas kepercayaan dari Pengurus PGLLI Pusat di mana Batam sebagai tuan rumah dan itu menjadi suatu kehormatan bagi PGLII Kepri
"PGLLI Kepri bisa menyelenggarakan acara skala nasional yang mendatangkan peserta dari berbagai daerah, ini semata hanya anugerah kalau PGLII bisa rayakan HUTnya ke 51 tahun" , tandasnya bangga sembari menambahkan kalau waktu yang diberikan untuk menyiapkan acara ini hanya singkat tetapi bisa berjalan dengan baik.
Sedangkan Pdt Jimmy Longo MA selaku ketua PGLLI Kepri di depan tamu undangan dan walikota Batam serta utusan dari pemerintah baik kejaksaan kepolisian anggota DPD RI serta utusan utusan aras nasional bahwa PGLII di Kepri ada
di tujuh Kabupaten dan kota.
Kehadiran PGLII di Kepri dipastikan siap bekerjasama dan mendoakan pemerintah.
"Sebagai gereja kami taat membayar pajak yang di dalamnya pajak tersebut akan mensejahterakan masyarakat", tukas Jimmy sembari menambahkan bahwa pajak kendaraan di Batam adalah salah satu masukan besar di PEMDA.
Bagi Jimmy tugas gereja itu berdoa dan berusaha menyejahterakan kota di mana tinggal
Menarik dalam perayaan HUT ke 51 tahun, PGLII menyerukan beberapa hal terkait dengan kondisi bangsa dan negara yang disampaikan langsung ketua Umum Pdt Dr Ronny Mandang.
Dalam seruan tersebut Antaranya mendukung dan mengapresiasi kerja pemerintah Presiden Joko Widodo dan kabinetnya yang berhasil membangun infrastruktur kemudian kecekatan pemerintah dalam menanggulangi pandemi covid 19 yang bisa dikatakan negara yang paling cepat mampu mengatasi pandemi.
Kemudian perihal kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian
Namun disisi lain juga ada beberapa keprihatinan yang masih perlu ditindaklanjuti pemerintah seperti adanya paham radikal yang ingin mengganti ideologi negara dengan dasar agama tertentu dan ini harus segera diatasi karena pahamnya yang anti Pancasila dan keberagaman.
Selanjutnya tentang sampah plastik ini juga menjadi perhatian serius mengingat dampak yang ditimbulkan oleh sampah plastik yang sulit di daur ular akibatnya merusak ekosistem.
Untuk itu dalam HUT ke 51 mengajak dan sekaligus melarang penggunaan bahan bahan dari plastik baik di rumah rumah tangga jemaat kegiatan greja dan kegiatan lainya dengan mengganti bahan yang ramah lingkungan
"Mulai hari ini saya mengajak untuk tidak memakai plastik dalam setiap kegiatan", ajak Pdt Ronny serius.
Adapun puncak acara perayaan HUT Ke 51 tahub pihak Pengurus Pusat PGLII mengajak jemaat untuk mengatasi pemanasan global dengan menanam pohon baobap yakni sebuah pohon dari Afrika yang bisa mencapai usia ribuan tahun dan yang paling penting pohon tersebut menghasilkan tiga manfaat atau tri life antaranya bisa menyimpan air, penghijauan serta buahnya yang banyak manfaatnya.
Bukti ajakan menanam pohon Baobap Pdt Ronny Mandang dibantu panitia membagikan secara simbolik biji pohon baobap kepada jemaat termasuk walikota Batam dan juga anggota DPDRI dari Kepri Richard Pasaribu.
Baru ditutup dengan pemotongan tumpeng tanda ucapan syukur.
0 Response to "HUT 51 Tahun PGLII Serukan Pemerintah Tindak Tegas Kelompok Anti Pancasila dan Keberagaman"
Posting Komentar